Jendela Bogor

Buah Kemang khas Bogor baik untuk Pertumbuhan Anak
Foto : Istimewa Cibinong ( KabupatenBogor ) - Kandungan buah Kemang, antara lain: fosfor, vitamin A, vitamin B1, Vitamin C, Protein, ka...
![]() |
Pertanian 4.0 |
Bogor (KabupatenBogor) - Kisah Nyata Mahasiswa Indonesia Di Australia. Suatu Pagi Kami Jemput Client, Orang tersebut Sudah Tua Bapak Ini Seorang Pengusaha Asal Singapura, Bicaranya Gaya Melayu English, Beliau Menceritakan Pengalaman Hidupnya pada Kami:
![]() |
Salah Kaprah |
Bogor (KabupayenBogor) - Oleh : Port.Dr. Sumanto Al Qurtuby (Direktur Nusantara Institute).
*Dosen King Fahd University* , dan
*Senior scholar Middle East Institute* .
Banyak umat Islam di Indonesia yang mengatakan, menganggap atau mengklaim *"busana Muslim/Muslimah"* . Padahal *sejatinya itu tidak ada ... Itu hanya illusi .*
Biasanya yang mereka maksud dengan "busana Muslim" itu misalnya "baju koko". Padahal "baju koko" itu kan "busana Tionghoa". Namanya saja "koko". Itu kan panggilan orang-orang Tionghoa kepada kakak laki2 / abang : misal KoKo Ahok , KoKo Aling , KoKo Ping Ho , dll. 😱
Busana lain yang dianggap "busana Muslim" adalah gamis/jubah. Padahal jubah itu pakaian etnis mana saja dan pengikut agama apa saja . Jubah juga busana tradisional Tionghoa . Lihat saja Wong Fai Hung , para Biksu (Pendeta Budha) . Pakaian gamis itu dulu diperkenalkan oleh para pengelana dan pedagang Tionghoa ke Timur Tengah lewat Jalur Sutera .
Di Timur Tengah, gamis juga dipakai oleh kelompok etnis mana saja dari agama/kepercayaan apa saja bukan melulu Arab/Muslim tetapi juga Qashqai, Kurdi, Yazidi, Druze, Assyrian, Mandaean, Shabak, Agama Katholik dlsb.
Juga Etnis & suku-suku di Afrika Utara & Afrika Barat juga mengenakan jubah .
Kemudian juga , yang biasanya disebut / dianggap sebagai *"busana Muslimah"* untuk perempuan yaitu *hijab/jilbab* atau minimal *kerudung*... Padahal *jenis pakaian ini* juga *lebih dulu dipakai oleh kaum perempuan dari berbagai penganut agama lainnya di dunia ini*, bukan hanya Muslimah saja. *Bahkan cadar (niqab/burqa) juga lebih dulu dipakai oleh kaum perempuan kelompok ortodoks Yahudi yang mengklaim , "cadar" adalah "syariat/ajaran Yahudi".*
*JADI , istilah yg dipakai utk sebutan "busana Muslim/Muslimah dsb" itu tidak lebih sebagai alat kampanye (bagi propaganda politik & propaganda agama saja)* dan *juga digunakan sebagai gimmick dan bahan promosi dagangan (oleh pedagang2 bakul) supaya dagangan pakaiannya cepat laris saja dibeli oleh konsumen2 yg mau dibohongi oleh pedagang2 tsb*.
Begitulah kira2 analisa yg menggunakan akal sehat / nalar ... Tidak lebih, tidak kurang...
Menjadi Muslim/Muslimah tidak harus bercadar, berniqab, berjilbab, berhijab, berkerudung, berabaya, bergamis / berjubah, berkoko dan seterusnya tetapi juga bisa berkebaya, bersarung, berblangkon, berpeci, berjeans, berkemeja, berjas, berjarik dan seterusnya.
*Jabal Dhahran, Jazirah Arabia*
Tanah Impian 09.14 New Google SEO Bandung, Indonesia- Pertama, mereka mengaburkan, menyesesatkan, dan mengacaukan Sejarah Nusantara
- Kedua, mereka memutuskan pengetahuan mengenai Leluhur Kita
- Ketiga, mereka mengarang Sejarah Baru
- Surawisesa (1.521 M – 1.535 M), bertahta di Pakuan
- Ratu Dewata (1.535 M – 1.543 M), bertahta di Pakuan
- Ratu Sakti (1.543 M – 1,551 M), bertahta di Pakuan
- Ratu Nilakendra (1.551 M - 1.567 M), meninggalkan Pakuan karena serangan Hasanudin dan anaknya, Maulana Yusuf
- Raga Mulya (1.567 M – 1579 M), dikenal sebagai Prabu Surya Kencana, memerintah dari Pandeglang
Kekayaan budaya Indonesia merupakan potensi daya tarik kunjungan wisatawan |
![]() |
Sri Baduga Maharaja Ratu Aji - bukan Haji |
Pada masa inilah Pakuan Pajajaran di Bogor mencapai puncak perkembangannya.
- Pertama saat Jayadewata menerima tahta Kerajaan Galuh di Kawali Ciamis dari ayahnya Prabu Susuktunggal (1.475 M – 1.482 M) Prabu Siliwangi II dengan Permaisuri Mayangsari putri dari Prabu Bunisora, yang kemudian bergelar Prabu Guru di Jampang.
- Kedua, saat ia menerima tahta Kerajaan Sunda di Pakuan Bogor dari mertua, dan uwanya, Prabu Susuktunggal putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana dari Permaisuri Ratna Sarkati putri Resi Susuk Lampung.